RMN Indonesia, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor baru terkait jumlah perusahaan yang melantai di bursa atau melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam setahun.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Gede Nyoman mengatakan sampai September sudah 66 perusahaan mencatatkan sahamnya. Kemudian, masih ada 27 perusahaan lagi yang berada pada pipeline.
“Sampai dengan September 2023 jumlah perusahaan tercatat saham baru di bursa efek Indonesia adalah 66 dan masih ada 27 di pipeline perusahaan siap untuk tercatat di tahun 2023 ini,” ujar Gede Nyoman dalam Economic and Business Indonesia Fair (EBIF) 2023, Sabtu (7/10/2023).
Dengan angka saat ini dan jumlah perusahaan di pipeline, diprediksi perusahaan yang mencatatkan sahamnya akan menembus rekor pada 33 tahun lalu pada 1990 yang mencatatkan 66 perusahaan dalam setahun.
“Dengan demikian, maka jumlah perusahaan tercatat di tahun 2023 nanti akan menembus rekor yg pernah dicapai di tahun 1990 sebanyak 66 perusahaan tercatat,” jelas dia.
Gede menerangkan, sektor mana saja yang pertumbuhannya lebih unggul di 2023. Menurutnya, sektor transportasi dan basic industry mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
“Tren ini tentu sejalan dengan perilaku investor karena mobilitas dan aktivitas masyarakat sudah kembali ke normal,”papar dia.
Sedangkan di dua tahun sebelumnya, sektor yang unggul berbeda-beda juga. Misalnya pada tahun 2021, Gede mengatakan sektor yang tumbuh adalah sektor teknologi.
“Pertumbuhannya lebih dari 700%, tentu ini didukung dengan perilaku investor yang pada masa tersebut masa era pandemi dan pada masa itu tentu mendorong lebih banyak penggunaan teknologi,” katanya.
Kemudian di tahun 2022, sektor yang unggu adalah sektor energi. “Hal ini didorong oleh kinerja kuat dari perusahaan yang terdaftar di pasar modal kita yang performanya bertumbuh positif dari investor,” ungkapnya.(ybp)