JAKARTA | RMN Indonesia
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti kenaikan harga bawang putih yang masih terjadi.
Padahal, terang Tito, realisasi impor bawang putih telah mencapai 81,89 persen dari izin impor yang telah dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Persoalannya adalah harusnya harganya turun, kenapa masih harga naik,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 seperti dilansir Detik, Senin (9/10/2023).
Melihat hal itu, Tito menilai realisasi impor tersebut perlu dicek kembali apakah benar-benar sudah masuk ke dalam negeri. Selain itu, distribusi bawang putih juga perlu diawasi.
“Kedua adalah distribusinya, yaitu sudah masuk, tapi sudah disalurkan enggak sampai dengan pasar-pasar tradisional itu persoalan kuncinya,” katanya.
Menurut Tito, perlu dukungan berbagai pihak untuk mengecek bawang putih ini.
Ia menyebut Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pangan Nasional hingga Satgas Pangan memastikan sekitar 82 persen bawang impor ini sudah masuk ke pasar tradisional.
Namun, kata Tito, baru 11 provinsi yang harga bawang putihnya relatif stabil. Artinya, kenaikan harga bawang putih masih terjadi di 27 provinsi.
Mengutip Info Pangan DKI Jakarta, harga bawang putih per Senin (9/10) tercatat naik Rp127 ke Rp40.777 per kg.
Namun, secara nasional, Pusat Informasi Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) melaporkan penurunan harga bawang putih ukuran sedang dari Rp38.450 menjadi Rp38.400 per kg.(hab/dt/hmi)