Sabtu, September 14, 2024
spot_img

Beras Bulog Dijual Mahal

>> Praktik Penyimpangan Distribusi Beras

JAKARTA | RMN Indonesia

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso membongkar praktik penyimpangan distribusi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras dari Bulog Rp 8.300/kg dijual oknum pedagang lebih mahal. “Beras yang disalurkan oleh Bulog itu adalah beras premium yang terjadi kemarin itu kita salurkan dengan bentuk curah untuk mempercepat terdistribusinya beras itu ke masyarakat ternyata itu digunakan untuk perdagangan mendapat keuntungan,” ujar Budi Waseso (Buwas) di Kantor Pusat Perum Bulog, dikutip Antara, Rabu (18/10/2023). Ia menjelaskan, modus yang diterapkan adalah membeli beras dari Bulog kemudian oknum pedagang menjualnya dengan harga lebih mahal. “Mereka itu membeli dari kita Bulog beras premium itu Rp8.300/kg dengan biaya angkut gudang, mereka jual langsung Rp12.000 sampai Rp13.000/kg dengan diganti karungnya,” ungkap Buwas. Bukti penyimpangan itu terkuak saat jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Banten membongkar pendistribusian beras oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bulog memberikan penghargaan kepada Polda Banten atas kinerjanya dalam mengungkap praktik tersebut. Kendati demikian, Buwas menuturkan praktik penyimpangan distribusi beras tidak hanya terjadi di Banten, tapi terjadi pada daerah lain. “Ini terjadi bukan hanya di Banten tapi begitu terungkap di Banten maka di wilayah lain mulai mereda, bukan berarti tidak mungkin timbul kembali karena sekarang ini kan beras sedang mahal,” ujar Buwas. Saat ini, lanjut Buwas, pihaknya tengah melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Selain itu, Bulog juga menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Sekadar informasi, Satgas Pangan Polda Banten menangkap tujuh pelaku yang melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang dengan melakukan kecurangan distribusi 350 ton beras Bulog. Aparat kepolisian berhasil 350 ton beras Bulog yang sudah di kemas ulang maupun yang belum, 5 timbangan digital, 6 mesin jahit karung, 8.000 karung bekas beras Bulog, 10.000 karung beras premium berbagai merek dan 50 bundel (nota penjualan, surat jalan, dan permintaan pengantaran). “Motif mencari keuntungan pribadi. Modus repacking beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dan beras lokal, menjual beras di atas harga HET,” tutur Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto. (You/jr)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles