JAKARTA | RMN Indonesia
Bank Indonesia mencatat, ada aliran modal asing kabur (net outflow) dari pasar Indonesia. Nilainya mencapai USD2,1 miliar, atau setara Rp33,27 triliun sepanjang kuartal III-2023. (Kurs: Rp15.846/USD). Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan uncertainty atau ketidakpastian pasar keuangan global yang makin naik mengikuti memanasnya gejolak perekonomian dan politik di Timur Tengah. “Tekanan terhadap aliran modal asing ini masih berlanjut, hingga 17 Oktober 2023 sudah ada sebesar USD0,4 miliar dana asing yang keluar dari pasar keuangan RI,” ungkap Perry dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta, Kamis (19/10/2023). Dengan kaburnya aliran modal asing tersebut, lanjut Perry, posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir September 2023 berjumlah USD134,9 miliar. Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. “Angka ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Di sisi lain, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan tetap baik di 2023 dengan kisaran surplus 0,4% hingga defisit 0,4% dari PDB,” sambung Perry. Tahun 2024, BI memproyeksikan NPI tetap terjaga dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang masih terjaga di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global. Sehingga, kinerja NPI tetap mendorong terjaganya stabilitas eksternal. (jr/you).