Selasa, September 10, 2024
spot_img

Sulap Pesisir Jadi Objek Ekowisata Aquaculture Standar Kelas Dunia

JAKARTA | RMN Indonesia

Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang berhasil menyulap kawasan pesisir Ketapang, Kecamatan Mauk, menjadi permukiman yang tertata rapi dan kawasan konservasi mangrove sekaligus ekowisata atau wisata berwawasan lingkungan.

Keberhasilan penataan dan pembangunan di kawasan yang dinamakan ekowisata Ketapang Aquaculture di mana terdapat konservasi mangrove itu bakal menjadi salah satu tempat kunjungan peserta Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Meeting Summit 2022.

PEMSEA merupakan kemitraan dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk Asia Timur yang bertujuan untuk mendorong dan mempertahankan kesehatan laut, pantai, masyarakat, dan perekonomian di sekitar kawasan.

Anggota kemitraan ini mencapai 53 kota dari 12 negara. Jakarta termasuk salah satunya.

“Kami berharap konsep penataan di Ketapang Aquaculture ini bisa menjadi pilot project dari 12 negara yang mengikuti PEMSEA Meeting Summit 2022, dan juga penataan pesisir di Indonesia,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, belum lama ini.

Pemkab Tangerang sukses juga menjadi tuan rumah ajang PEMSEA Meeting Summit 2022 yang bertema Strengthening Coastal Resilience towards Sustainable Local Blue Economies. Pertemuan tersebut akan digelar pada 25-29 Oktober 2022. Bupati Ahmed Zaki Iskandar adalah Wakil Presiden PEMSEA.

Menjadi salah satu lokasi kunjungan tamu-tamu asing, kawasan Ketapang Aquaculture memiliki perbedaan signifikan sebelum dan sesudah penataan. Yang menarik, penataan di Ketapang, Mauk, ini bukan hanya berupa pembangunan fisik melainkan juga lingkungan beserta daya dukung ekonomi demi keberlanjutan kawasan.

“Selain membangun kawasan desa nelayan, infrastruktur di sekitar kawasan, menata rumah-rumah, kami juga membangun pusat usaha, pujasera, tempat pelelangan ikan, pasar ikan, dan konversi mangrove yang saat ini menjadi highlight penting,” kata Ahmed Zaki Iskandar yang sudah dua periode menjabat bupati.

Ditambahkan, saat kebanyakan tempat hanya fokus di penataan kawasan Pemkab Tangerang bisa menjangkau faktor ekonomi dan lingkungan hidup di kawasan tersebut

Menurut Zaki, Pemkab Tangerang berhasil menanam mangrove di kawasan tersebut. Saat ini, terdapat 16 jenis tanaman mangrove yang telah berhasil dikembangkan di Ketapang Aquaculture.

Jenis-jenis mangrove tersebut antara lain, Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnoriza, Bruguiera cylindrica, Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculate, Rizophora stilosa, Ceriop tagal, dan Sonneratia alba.

Penanamannya dimulai sejak 2016 dan sudah ada ribuan tanaman mangrove yang hidup.

Dikatakan, seluruh kegiatan pemanfaat hutan mangrove di Ketapang Aquaculture hampir semuanya dilakukan oleh masyarakat sekitar pesisir. Hal ini terjadi karena adanya kerja sama PEMSEA dan Pemkab Tangerang dalam mengikutsertakan dan memberikan pelatihan UMKM bagi warga setempat.
Kawasan pesisir Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Dia juga menambahkan, hutan mangrove tidak hanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi berbagai produk, tetapi juga menjadi tempat hidup kepiting mangrove.

Setelah ada mangrove, produksi ikan dan udang di Ketapang Aquaculture menjadi meningkat. Sekali panen bisa mencapai 1,2 ton, dan dalam setahun bisa dilakukan sebanyak 3 kali panen.

Bupati Zaki Banjir Pujian

Proyek penanganan kawasan kumuh di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk diapresiasi Direktur Perumahan Bappenas Triadewi Virgianty. Kawasan kumuh di pesisir pantai tersebut sulap menjadi kawasan Ketapang Aquaculture.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Triadewi saat kunjungan lapangan ke kawasan Aquaculture, belum lama ini.

Menurut Triadewi, apresiasi bukan hanya datang dari dirinya, tapi juga menteri dan pimpinan jajaran kementerian.

“Alhamdulillah, saya berkesempatan bisa datang langsung ke Ketapang dan bisa melihat langsung keberhasilan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam penataan kawasan pesisirnya,” kata Triadewi.

Apresiasi diberikan karena Kabupaten Tangerang berhasil menjalankan program penataan wilayah pesisir sementara di daerah yang lain banyak yang gagal. “Banyak daerah-daerah yang menata kawasan kumuh dan pesisir tetapi untuk pemukiman perumahannya lupa mereka pikirkan,” kata Triadewi.

Sementara di Kabupaten Tangerang, lanjut dia, semua dapat terintegrasi, baik dari kawasan yang lingkungan rumahnya dan bahkan perekonomiannya juga dibangun pemkab.

Bahkan, menurut dia, program ini telah banyak dirasakan manfaatnya oleh semua pihak, termasuk masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah pusat dan Pemkab Tangerang dapat terus bekerja sama dalam pembangunan. Dia juga berharap keberhasilan Kabupaten Tangerang dapat dicontoh oleh daerah lain yang ingin mengembangkan wilayah pesisir

Di kesempatan yang sama, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang menerima langsung kedatangan Direktur Bappenas RI berterima kasih atas apresiasi yang diterima. Menurut Zaki keberhasilan menata wilayah pesisir berkat kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan provinsi. (dam/hmi)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles