JAKARTA | RMN Indonesia
Holding Perkebunan Nusantara menuai kesuksesan. Dalam kurun 3 tahun terakhir, PTPN Group meraih keuntungan setelah selalu merugi sejak tahun 2015-2020. Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, Holding Perkebunan Nusantara terus melakukan berbagai inisiatif strategis guna mendukung transformasi perusahaan secara berkelanjutan. Di antaranya dengan mengoptimalkan peran subholding PalmCo, SugarCo (SGN), dan SupportingCo. Ia menyampaikan bahwa transformasi yang telah dilakukan PTPN Group selama tiga tahun terakhir memberikan peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan. Perusahaan mampu mengompensasi kerugiaan yang dialami sejak kurun waktu 5 tahun sebelumnya. “Kerugian yang ditimbulkan di 2015-2020 mampu dikompensasi dengan keuntungan tiga tahun terakhir. Dan pemenuhan ke kreditur pun terus berjalan,” tutur Ghani, Minggu (29/10/2023). Lebih lanjut Ghani menjelaskan, salah satu faktor penunjang keberhasilan adalah peningkatan kinerja operasional kelapa sawit sebagai salah satu komoditas utama PTPN Group. Ia menyebut, salah satu produktivitas tandan buah segar (TBS) tercapai sebesar 22,12 ton/hektare, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 21,69 ton/hektare. Peningkatan juga terjadi terhadap crude palm oil (CPO). “Di tahun ini produktivitas CPO sekitar 5,13 ton/ hektare, sementara di tahun sebelumnya 4,96 ton/hektare,” ujarnya. Dengan berbagai inisiatif strategi dan transformasi ini, Ghani optimis PTPN Group akan terus tumbuh berkelanjutan di masa mendatang. “Tentunya dukungan dan dorongan dari Kementerian BUMN serta stakeholders terkait akan semakin menguatkan peran PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar di dunia,” jelasnya. (jr/you)