JAKARTA | RMN Indonesia
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) optimistis usahanya meningkat pada kuartal IV 2023. Hal itu tercermin pada Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap di level yang tinggi (121,8). Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya optimisme tersebut sedikit menurun dan semua komponen penyusun indeksnya melemah, namun tetap di zona optimis (semua indeks komponennya di atas 100). Komponen volume produksi dan nilai penjualan mencatat indeks ekspektasi tertinggi, sejalan permintaan barang dan jasa yang biasanya meningkat menjelang HBKN Natal dan perayaan tahun baru, kehidupan masyarakat yang semakin normal pasca pandemi, daya beli masyarakat yang tetap kuat, serta perekonomian yang tetap tumbuh solid. Sejalan dengan bisnis UMKM yang berekspansi, maka sentimen pebisnis UMKM terhadap perekonomian dan usaha secara umum tetap baik. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) UMKM Q3-2023 yang berada pada level 117,4, relatif menurun dari kuartal sebelumnya 124,9. Dilihat dari komponen penyusunnya, Indeks Situasi Sekarang dan Indeks Ekspektasi berada pada zona optimis, masing-masing di level 101,4 dan 133,5. Meski tercatat menurun, namun level indeks terkait masih di atas 100 yang mengindikasikan optimisme pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis secara umum saat ini, serta ke depan tetap terjaga. Terkait dengan kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya, mayoritas pelaku UMKM tetap yakin pemerintah mampu menjalankannya dengan baik, tercermin dari Indeks Kepercayaan pelaku UMKM kepada Pemerintah (IKP) yang bertahan di level yang tinggi (128,9) pada Q3-2023. Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman & tenteram (indeks 145,7) dan menyediakan dan merawat infrastruktur (indeks 140,9). Sementara penilaian terendah diberikan oleh pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa, namun indeksnya tetap di atas 100. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, IKP dan komponennya pada Q3 melemah sejalan dengan pelemahan aktivitas dan sentimen bisnisnya. Namun demikian, IKP dan semua komponennya tetap di atas 100, yang berarti persentase responden yang menyatakan “yakin” terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya masih lebih banyak dibandingkan dengan yang menyatakan “tidak yakin”. Untuk diketahui, Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute. Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 hingga 19 Oktober 2023.(jr/you)