Minggu, Oktober 6, 2024
spot_img

Harga Sayuran Melejit, Pedagang Mengeluh

JAKARTA | RMN Indonesia

Pedagang di Pasar Pondok Gede mengeluhkan kenaikan harga sayuran hingga bumbu dapur. Akibatnya, omzet mereka pun terpangkas hingga 50%.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Pondok Gede, Amit (26) mengakui harga sayur-mayur terus melonjak. Itu dirasakan sejak bulan September hingga saat ini.

“Perbedaan pendapat ini bisa 50%, kalau dibandingkan bulan September dengan saat ini,” ujar Amit saat ditemui MNC Portal di Pasar Pondok Gede, Sabtu (4/11).

Ia menilai, kenaikan harga saat ini lebih menggila dibandingkan dengan bulan September lalu. Misalnya, harga cabai, pada September lalu, ia jual dengan harga Rp60 ribu/kg, sedangkam hari ini harga cabai sudah dijual hampir Rp100/kg.

Kemudian, harga bawang merah. Amit menjualnya dengan harga Rp34 ribu/kg. Padahal, pada bulan Oktober lalu, ia jual dengan harga Rp28 ribu/kg. Sayuran sawi putih juga mengalami kenaikan harga, jika pada bulan Oktober lalu Amit menjual Rp12 ribu/kg, hari ini harga sawi putih sudah dijual Rp16 ribu/kg.

Kemudian untuk buncis, pada September lalu Amit menjualnya dengan harga Rp20 ribu/kg, pada hari ini harga buncis sudah tembus Rp34 ribu/kg. Keniakan harga itu praktis membuat Amit harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk belanja modal baru.

Penambahan biaya modal belanja itu akhirnya mengharuskan Amit untuk menggunakan keuntungan yang didapatkannya pada bulan bulan sebelumnya. Hal itu yang menurut pedagang adanya kenaikan harga yang terus terjadi ini makin lama makin mengikis pendapatannya.

Senada, pedagang bumbu dapur di Pondok Gede, Miya (39) juga mengakui hal serupa. Omzetnya terpangkas 50% dari adanya kenaikan harga bumbu dapur yang terjadi saat ini. Sebab modal yang dikeluarkan lebih banyak, sedangkan keuntungan menipis akibat berkurangnya kuantitas masyarakat berbelanja. Semisal pendapatan Miya perhari jika dengan harga normal bisa sekitar Rp1,5 – Rp2 juta perhari, dengan adanya kenaikan belanja modal maka pendapatan tersebut bisa berkurang 50%. “Bisa 50% keuntungan kita berkurang. Kalau sebelumnya perhari sekitar Rp1,5 juta – Rp2 juta. Saat ini berkurang 50%, itu dalem banget,” kata Miya. (jr/you)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles