JAKARTA | RMN Indonesia
Proyek Nusantara laris manis. Banyak investor yang tergiur berinvestasi, baik lokal dan internasional.
Kementerian PUPR mencatat ada 300 investor yang sudah menyatakan Letter of Interest (Loi). Tapi, pemerintah akan mendahulukan investor lokal , sehingga investor luar negeri harus antre.
“Beliau (Presiden Jokowi) sampaikan ada 300 sekian LoI yang ditandatangani Badan Otorita IKN. Di antaranya ada 130 dari Singapura. Berapa dari Thailand. Tapi sampai sekarang itu direm dulu karena diutamakan dari dalam negeri,” tutur Menteri PUPR, Basuki, dikutip kumparan.
Menurutnya, Oktober lalu, pemerintah telah melakukan 3 groundbreaking dengan nilai investasi Rp 23 triliun. Sementara awal pekan November ini sudah dilakukan 10 groundbreaking dengan nilai Rp 12,5 triliun.
“Itu semua (investor) dalam negeri. Jadi yang dari luar negeri beliau (Presiden Jokowi) minta direm dulu, diutamakan dalam negeri,” ujar Basuki.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta pelaku usaha Indonesia segera merealisasikan investasinya di IKN Nusantara. Bila tidak segera, IKN akan diserbu investor asing yang sudah antri. Tapi, Jokowi meminta Otorita IKN mendahulukan para investor dalam negeri.
“Tapi kalau mentok dan sudah tidak ada kita akan keluarkan jurus yang dari luar, karena sudah beberapa bulan lalu dari Singapura ada 130 investor datang, dari Singapura jauh-jauh ke sini melihat, kalau enggak minat untuk apa?,” kata Jokowi saat groundbreaking Rumah Sakit Mayapada.
Presiden mengatakan, pemerintah memberi kesempatan kepada investor lokal untuk berkolaborasi dengan investor asing. Pemerintah juga sudah menyiapkan zona-zona di IKN sesuai dengan sektor investasi.
Meski begitu, Jokowi mewanti-wanti dengan pelaku usaha lokal. Bila mereka terlambat maka lahan inevstasi akan digarap oleh investor luar negeri. “Tapi biasanya dari luar, dari UEA itu mintanya langsung 1 blok, ini 1 blok untuk financial center kami yang garap total, terus nanti yang di dalam negeri mau dapat apa?” tambahnya. (jr/you)
