Jumat, September 13, 2024
spot_img

115 Perusahaan Luar Negeri Kerjasama Suplai Produk Halal

JAKARTA | RMN Indonesia

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menyebut, sebanyak 115 lembaga asal luar negeri yang ingin kerjasama dengan Indonesia. Kerjasama untuk menyuplai produk halalnya.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Siti Aminah. Menurutnya, hal ini bisa terjadi mengingat Indonesia menjadi pasar strategis untuk produk halal, dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia.

“Saat ini ada 115 lembaga halal luar yang ingin kerja sama dengan Indonesia. Artinya, produk mereka mau masuk ke Indonesia,” tutur Siti, di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta, dikutip Selasa (14/11/2023).

Meski banyak yang ingin kerjasama, namun Siti tetap mewanti-wanti jangan sampai produk luar negeri itu menggerus produk asal dalam negeri, terutama produk UMKM. Untuk itu Pemerintah RI menerapkan aturan yang ketat berkaitan dengan standarisasi yang harus dipenuhi perusahaan luar negeri tersebut.

“Kita tak bisa menghalangi peredaran perdagangan produk-produk yang masuk ke berbagai negara. Tetapi dengan standar halal, dengan standar halal yang ketat dan tinggi, kita berupaya memaksimalkan agar negara-negara yang produknya mau masuk ke Indonesia kita beri standar yang sangat tinggi sehingga saingan-saingan itu bisa terjadi sesuai dengan yang kita inginkan,” jelasnya.

Dengan maraknya produk halal dari luar negeri itu, lanjut Siti, sejalan dengan mandat dari Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin yang mengharapkan Indonesia menjadi produsen produk halal dunia.

Sejalan dengan itu pula, ditargetkan hingga tahun depan sudah ada 10 juta produk yang tersertifikasi halal. Adapun saat ini, dari target tersebut baru terpenuhi sekitar 3 juta sertifikat.

Demi mencapai target tersebut, lanjut Siti, pihaknya berupaya mendorong agar produk-produk Indonesia tak hanya mendapat sertifikat halal tetapi juga bisa dijual di luar negeri. Salah satunya lewat penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan 9 lembaga halal luar negeri pada 18 November 2023.

“Dua dari Korea, dua dari New Zealand, dua dari Australia, satu dari Thailand, satu dari Taiwan, lalu ada juga dari Amerika satu. Akan nanti banyak lagi beberapa negara yang produknya ingin masuk,” ujar Siti. (Ant/you)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles