Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyebut bahwa hasil survei capres-cawapres dari lembaga survei yang dirilis berbeda dengan hasil survei internal TPN. Meski begitu, Arsjad mengapresiasi hasil lembaga survei karena bisa menjadi bahan evaluasi bagi TPN Ganjar-Mahfud.
“Dari situ itulah bagian daripada yang mana kami akan gunakan jadi strategi kami,” ujar Arsjad, di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Lebih lanjut, Arsjad menjelaskan, jika melihat sudut pandang lain, menurunnya elektabilitas capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD dalam beberapa survei terakhir menjadi gambaran skenario buruk bagi pihaknya.
Meski begitu, ke depan TPN akan melakukan yang terbaik dalam meningkatkan elektabilitas pasangan nomor urut tiga tersebut di menjelang Pilpres 2024. “Jadi itu yang kita siapkan untuk strategi kita, untuk kemenangan kita, walaupun tadi saya katakan bahwa sebetulnya dalam angka-angka yang ada secara internal kami itu berbeda,” jelasnya.
Selain itu, Arsjad menjelaskan jika kebijakan yang menjadi fokus bagi Ganjar-Mahfud mengenai ekonomi dan kepastian hukum. Kebijakan itu yang menjadi topik yang banyak dikeluhkan masyarakat.
“Itu yang menjadi dua topik utama dari kami yang dimana itulah kekuatan dari Mas Ganjar dan Prof Mahfud dan itulah kegelisahan dan yang kami rasa itu yang diinginkan oleh rakyat,” ungkapnya.
Ia pun berjanji bahwa dalam waktu kurang lebih 80 hari lagi, pihaknya bakal mensosialisasikan gagasan-gagasan serta program-program yang dibawa oleh Ganjar-Mahfud. “Untuk memastikan bahwa apa yang diinginkan oleh rakyat itu bisa kami dengar suaranya dan kami keluarkan,” tambahnya. (jr)