JAKARTA | RMN Indonesia
Lapas Narkotika Jakarta menerima kunjungan United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) Filipina dalam rangka belajar tentang praktik dan intervensi terkini dalam mengatasi masalah kematian dalam tahanan.
Pemerintah Filipina menempatkan masalah kematian dalam tahanan merupakan masalah serius yang harus ditangani di negara mutiara laut dari timur ini.
Kalapas Narkotika Jakarta, Fonika Affandi menyampaikan beberapa pelayanan bagi warga binaan. Termasuk kondisi hunian, jenis pembinaan dan pelayanan, serta inovasi yang dimiliki oleh Lapas Narkotika Jakarta.
Kemudian, Fonika mengajak UNODC melihat langsung pelaksanaan program pembinaan dan kondisi pelayan. Termasuk ruang kelas, ruang pelayanan, Balai Latihan Kerja, Blok Hunian, Poliklinik serta Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Cah Angon.
“Kami menyambut hangat kedatangan delegasi UNODC Filipina yang ingin melihat langsung kegiatan pembinaan dan pelayanan yang ada,” ujar Fonika beberapa waktu lalu.
Ia pun mengaku kalau kunjungan tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi Lapas Narkotika sekaligus menjadi tolok ukur bahwa pihaknya telah menjalankan pembinaan dan pelayanan kepada warga binaan dengan baik.
UNODC sendiri merupakan badan PBB yang yang mengurusi kontrol narkoba dan pencegahan kejahatan internasional. Dalam kunjungan tersebut ada Rafael Bareto Souza sebagai Petugas Pencegahan dan Peradilan Pidana (Reformasi Penjara) UNODC; lan Niccolo Vizcarra Tobia, pakar sektor keadilan UNODC; beserta jajaran dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.(Ali)