JAKARTARAYA – Pemerintah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai cita-cita menjadi negara maju di 2045. Tapi ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengungkapkan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak akan cukup karena hanya akan bertahan hingga 10 tahun ke depan jika tidak ada penciptaan tenaga kerja yang memadai.
Selain itu, dalam kurun 7 tahun ini, Indonesia telah berubah dari industri padat karya menjadi industri padat modal. Hal itu yang berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja dan bonus demografi Indonesia.
“Pertama adalah dari sisi tadi dari penyerapan tenaga kerja. Tadi sudah dikulik sedikit oleh Pak Tigor bahwa memang permasalahan kita saat ini di Indonesia ini adalah bahwa di dalam tujuh tahun terakhir ini kita sudah melihat bahwa dari industri padat karya kita sudah move ke padat modal. Dan itu sebabnya kita melihat juga dari segi penyerapan tenaga kerja ini menurunnya signifikan,” kata Shinta, dikutip okezone Rabu (13/12).
Ia juga menyampaikan, pertumbuhan Indonesia saat ini besar kemungkinan tidak akan menjadi negara maju.
“Tapi sebenarnya satu hal yang kita harus perhatikan, kita ga akan tuh bisa sampai negara maju kalau pertumbuhan ekonomi kita seperti ini. Jadi prinsipnya, we have to give the attention bahwa we only have the next ten years to be developed. Bisa gak kita tumbuhkan sampai 7%?” ujar Shinta.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjadi negara maju di tahun 2045 adalah segi dasar komoditi ekspor Indonesia yang masih kurang. (jr)