JAKARTARAYA – Deputi Menteri Koordinator bidang Perekonomian II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera mengatakan bahwa produksi gula dalam negeri mengalami peningkatan. Ini diupayakan untuk mencapai target swasembada gula tahun 2030.
Target itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 40 Tahun 2023 mengenai Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Dalam kebijakan, lanjut Dida, swasembada untuk kebutuhan konsumsi dapat terwujud paling lambat 2028. Sedangkan, swasembada gula untuk kebutuhan industri paling lambat 2030. Di tahun yang sama ditarget Indonesia juga sudah mampu melakukan peningkatan produksi bioetanol.
Selain itu, ada target akan memproduksi gula sebesar 93 ton per hektar dan dibutuhkan tambahan lahan sekitar 700.000 hektar untuk mencapai swasembada gula.
“Untuk mencapai swasembada tersebut kita memerlukan tambahan, di sini sudah dicantumkan juga ada targetnya sekitar 700.000 hektar. Tentu tidak mudah,” tuturnya pada acara National Sugar Summit 2023, di Jakarta Timur, Rabu (13/12).
Soal tantangan, Dida menyebut soal kesedian lahan. Menurutnya, akan ada kompetisi lahan yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian telah menyediakan pemukiman untuk para petani.
Ia menambahkan, pemerintah dan juga stakeholder lainnya akan tetap berkomitmen terus berupaya dalam menyediakan lahan.
“Tapi makin hari, banyak tantangan, kesediaan lahan. Sektor pertanian lainnya komoditi pangan lainnya juga sektor-sektor industri kita sudah menyediakan pemukiman buat keluarga dan seterusnya kompetisi akan lahan ini akan sangat tinggi,” ujarnya. (jr)