JAKARTA | RMNIndonesia
Sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, atau senilai dengan Rp9.580 triliun, bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja.
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) sangat mendukung target pemerintah membawa 30 juta UMKM on boarding ke digital pada tahun 2024.
Itu semua harus didukung dengan parameter dan data yang kuat mulai dari berapa jumlah UMKM yang sudah melakukan digitalisasi, kemudian kapan seharusnya target tersebut dapat direalisasikan pemerintah.
Tanpa ada target dan tahapan yang jelas maka upaya mendorong UMKM untuk naik kelas hanya sebatas statment tanpa makna.
Berdasarkan data per Agustus 2023, sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, atau senilai dengan Rp9.580 triliun, bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
Deputi Komite Tetap untuk Asia Pasific KADIN Bambang Budi Suwarso mengatakan, selain parameter untuk bisa mengukur berapa banyak UMKM yang melakukan digitalisasi, pemerintah juga harus membuat aturan pendukungnya agar para UMKM yang sudah on boarding digital tersebut bisa lebih cepat berkembang.
“Adapun aturan pendukungnya misalkan mengenai masalah pembiayaan, di mana para UMKM ini masih kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Maka dari itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan agar UMKM bisa cepat berkembang,” tutur Bambang, dikutip Kamis (14/12/2023).
Bambang menambahkan, upaya pemerintah dalam mendorong UMKM naik kelas dengan melakukan digitalisasi merupakan langkah yang tepat. Karena dengan Go Digital UMKM tersebut bisa memiliki mutu sesuai standar internasional. Sehingga produk yang dihasilkan bisa bersaing dengan negara lainnya. (jr)
 sebesar 61%, atau senilai dengan Rp9.580 triliun, bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja){kind=link}