JAKARTA | RMNIndonesia
Pinjaman yang diterima pemerintah, baik dari dalam dan luar negeri, rupanya membawa manfaat buat masyarakat luas.
“Kita selalu pastikan bahwa pinjaman itu memberikan manfaat bagi Indonesia, sehingga pembiayaannya dari pinjaman itu mendorong produktivitas atau memberikan multiplier effect yang manfaat ekonominya melebihi cost yang dikeluarkan,” tutur Direktur Pinjaman dan Hibah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Dian Lestari, dikutip Kamis (14/12/2023).
Dian mencontohkan, sejumlah proyek yang didadnai dari pinjaman yang memiliki manfaat banyak masyarakat, seperti pembangunan jalan tol Cisumdawu, jalan tol Medan-Kualanamu, jalan tol Solo-Kertosono, pembangunan Pelabuhan Patimban, MRT Jakarta, PLTA Asahan III, RSAU Sutomo Pontianak, dan Pamsimas II.
“Sebagai contoh, pembangunan jalan tol itu dapat memperkuat konektivitas antar daerah sehingga akan mempercepat jalur distribusi. Hal ini akan merangsang pertumbuhan perekonomian di daerah-daerah sekitarnya,” jelasnya.
Pinjaman dana tersebut, lanjut Dian, karena pemerintah tengah menerapkan APBN yang ekspansif untuk meniti jalan menuju negara maju. Sehingga ada ruang defisit yang harus ditutup melalui strategi pembiayaan.
Saat ini terdapat dua skema yang bisa dipakai, yakni melalui surat berharga negara (SDN) dan pinjaman. (jr)
