JAKARTA | RMNIndonesia
“2013 saya menjadi Gubernur, saya sampaikan secara internasional politik rokok dan tembakau makin hari makin tarik ulur antarkepentingan. Maka kalau kejar dari suplai saja, wong tembakau kita kurang mengapa kita gantikan ke tanaman yang lain?”
Calon presiden Ganjar Pranowo konsisten dalam melindungi petani. Ia ingin pemerintah mampu meningkatkan kualitas dan suplai tembakau asli Indonesia.
Menurut capres nomor urut 3, produksi tembakau secara nasional mengalami penurunan. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong penngkatan baik dari segi kuantitas dan kualitas. “Kalau kita bicara industri rokok tidak mudah, hulunya produksi tembakau kita secara nasional semakin menurun, tapi kebutuhan meningkat dan akhirnya dengan cara impor. Maka, terhadap petani tembakau sendiri mesti mendapatkan proteksi,” ujarnya saat mengunjungi pabrik rokok besar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Lebih lanjut, Ganjar memaparkan, pemerintah harus mampu menjadi jembatan bagi petani dan perusahaan rokok agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. “Maka saya sampaikan relasi antara petani tembakau dengan pabrikan menjadi penting karena ini salah satu kerja sama saling menguntungkan jadi saya pesankan,” lanjutnya.
Ia menegaskan, sejak kali pertama menjabat Gubernur Jawa Tengah pada 2013, telah memperjuangkan nasib petani tembakau.
“2013 saya menjadi Gubernur, saya sampaikan secara internasional politik rokok dan tembakau makin hari makin tarik ulur antarkepentingan. Maka kalau kejar dari suplai saja, wong tembakau kita kurang mengapa kita gantikan ke tanaman yang lain?” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah justru harus menangkap peluang dengan meningkatkan produksi tembakau berkualitas. Misalnya, di Temanggung ada tembakau jenis srintil yang mendunia.
“Saya akan dorong itu. Sehingga kita bisa berdikari dalam suplai industri. Sebenarnya politik dagang yang luar biasa dan kita mesti menyiapkan strategi yang jauh lebih baik pada soal itu. Faktanya di area-area Indonesia tembakau kita hebat, di daerah Temanggung itu ada bagus dan harganya bisa jutaan dan itu potensi yang tidak bisa dimatikan,” ungkap Ganjar.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menegaskan bahwa dirinya adalah pembela petani tembakau. “Soal cukai naik, jangan terlalu ekstrem dan harus ada kontrol. Jangan sampai merugikan petani. Dan saya pembela petani tembakau,” pungkasnya.
Di ketahui capres nomor urut 3 ini memang bukan perokok. Namun, dirinya selalu memperjuangan kesejahteraan para petani tembakau di Jawa Tengah. Bahkan, Ganjar pernah dianugerahi gelar “Senopati Tembakau” oleh para petani tembakau di Temanggung sebagai bentuk pengakuan atas perjuangannya dalam membantu petani tembakau. (jr)