JAKARTA | RMNIndonesia
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, blusukan ke Pasar Jamu Nguter Sukoharjo. Ganjar dijadikan ajang rebutan para pedagang jamu yang menawarkan produk jamu yang dijualnya.
“Pak Ganjar sini, Pak. Ini beli jamu di tempat saya Pak. Biar bapak tambah ganteng, awet muda saya ada jamunya Pak,” teriak para pedagang kepada Ganjar, Selasa (26/12/2023).
Ada juga pedagang yang menawari Ganjar jamu sehat lelaki. Jamu bermerk Jamu Kuat Lelaki cap Kuda Laut itu ditawarkan ke Ganjar agar dia kuat. “Pak ini ada jamu kuat lelaki, biar bapak setrong. Kan Bapak keliling terus satu Indonesia, biar kuat Pak,” teriak pedagang lainnya.
Gayung bersambut, Ganjar menerima jamu itu seraya bertanya,”Berapa harganya?”
“Dua ratus ribu saja pak, isinya 20 kapsul,” kata ibu pedagang.
“Wah kok larang (mahal),” ujar Ganjar sembari merogoh kantong celananya. Dua lembar seratus ribuan diberikan kepada penjualnya.
Di pasar itu, Ganjar juga membeli sejumlah jamu kemasan yang ditawarkan pedagang, termasuk berbagai rempah bahan jamu seperti kencur, jahe, temulawak dan lainnya.
“Ini satu-satunya pasar jamu yang ada di Indonesia. Lengkap sekali, ada banyak produk herbal yang dijual. Tadi saya minum jamu jahe dan temulawak,” ucap Ganjar.
Tak hanya berjualan, di Pasar Jamu Nguter, lanjut Ganjar, sudah ada koperasinya, dengan banyak anggota mulai dari pertanian, pengolahan hingga distribusi. Banyak juga anggota koperasi yang sudah ekspor produk herbal ke beberapa negara seperti Taiwan, India, Singapura dan lainnya.
Jamu dan produk herbal Indonesia lanjut Ganjar memang diminati banyak masyarakat dunia. Di berbagai negara, produk herbal Indonesia sangat laku keras dan banyak yang kesulitan mendapatkannya.
“Ke depan, kita harus luaskan ekspansi ekspor produk herbal kita dengan memanfaatkan para duta besar kita di dunia. Kita dorong kantor kedutaan bisa menjadi outlet dan membranding jamu serta produk herbal di negara masing-masing. Biar kita jadi pusat herbal dunia,” tegasnya.
Dalam kunjungan itu, beberapa pedagang mengeluhkan sulitnya mengurus izin khususnya di BPOM. Mereka meminta pemerintah memberikan pendampingan dan kemudahan perizinan. “Ada persoalan izin khususnya di BPOM. Maka penting pemerintah hadir dan ke depan urusan seperti ini harus kita mudahkan,” pungkasnya. (jr)