“Penurunan permukaan tanah di Pantura itu 1 sampai 25 cm per tahun. Kenaikan permukaan laut 1 sampai 15 cm yang mengakibatkan rob,”
JAKARTARAYA | RMNIndonesia
Dua pembantu Presiden Jokowi sedang resah. Mereka khawatir kawasan Pantai Utara (Pantura) terancam tenggelam. Sehingga ekonomi Jakarta bisa merugi hingga 10 triliun.
Hal ini diungkap kedua menteri yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama jajaran menteri hingga akademisi saat membahas pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut di wilayah Pulau Jawa, termasuk Jakarta.
Airlangga memaparkan, pembahasan dalam bentuk seminar ini didasari oleh Pulau Jawa yang memiliki tantangan berat terutama daya tampung akibat erosi abrasi banjir serta penurunan permukaan tanah.
“Penurunan permukaan tanah di Pantura itu 1 sampai 25 cm per tahun. Kenaikan permukaan laut 1 sampai 15 cm yang mengakibatkan rob,” ujar Airlangga di Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (10/1).
Berdasarkan studi JAIKA, lanjut Airlangga, pertumbuhan di kawasan Pantura 20% dari PDB Indonesia dengan kegiatan industri perikanan transportasi pariwisata.
Menurut Airlangga, ancaman banjir rob itu selalu menggentayangi lima wilayah aglomerasi, yaitu Jabodetabek, Cirebon Raya, Pekalongan Raya, Kedung Sepur, serta Gerbangkertosusila.
Di daerah itu pun ada 70 kawasan industri, 5 kawasan ekonomi khusus atau KEK, 28 Kawasan Peruntukan Industri (KPI), 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) yang berpotensi terendam banjir.
Apalagi, wilayah tersebut juga menjadi jalur logistik nasional. Tentunya aset ini yang kita sering sebut sebagai North Jawa koridor ekonomi ini akan terganggu jika banjir rob.
“Estimasi kerugian ekonomi diperkirakan hanya di Jakarta saja Rp2,1 triliun per tahun. Jadi hanya di Jakarta sehingga tentu nilai dalam 10 tahun bisa Rp10 triliun kerugiannya. Tentu ini berakibat langsung pada kehilangan opportunity cost,” tambahnya. (jr)