JAKARTA | RMNIndsonesia
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos Jr. Jokowi mengapresiasi kepercayaan Filipina kepada BUMN Indonesia untuk menggarap proyek infrastruktur strategis.
Salah Satunya, Filipinan diminta memulai pembangunan proyek kereta api North-South Commuter Railway Project. Ada dua BUMN Indonesia yang berpartisipasi di proyek tersebut.
“Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project,” ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan resmi, dikutip, Rabu (10/1).
Di ketahui, dua protek yang dimenangkan dua BUMN Indonesia yaitu PT Adhi Karya – PT PP Joint Venture. Proyek pertama, CP S-01 untuk pengerjaan Blumentrit Extension 1.2 km viaduct (jembatan rel di atas jalan umum).
Lingkup pekerjaan adalah 1 (satu) stasiun elevated di Blumentrit, dan 5 (lima) jembatan. Pengumuman pemenang proyek senilai 11,672 milyar Peso atau Rp 3,2 triliun tersebut dikeluarkan 17 Februari 2023.
Proyek kedua, CP S-03C untuk pengerjaan 5,8 km viaduct, dengan lingkup pekerjaan 2 (dua) (stasiun Sucat dan stasiun Bicutan) dan 3 (tiga) jembatan. Pengumuman pemenang proyek senilai 20,92 milyar Peso atau sekitar Rp 5,7 triliun tersebut dikeluarkan tanggal 26 Juni 2023, sehingga secara keseluruhan bernilai hampir Rp 9 Triliun.
Sebanyak dua kontrak tersebut merupakan bagian dari pembangunan 147 km North-South Commuter Railway (NSCR) yang merentang dari Clark, Pampanga ke Calamba, Laguna melintasi National Capital Region (NCR) dan Metro Manila. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama di Metro Manila, memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (jr)