JAKARTA | RMN Indonesia
Kasus kematian seorang wanita yang ditemukan dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1/2024), masih menyisakan banyak tanda tanya. Pihak kepolisian tengah berusaha mengidentifikasi jasad tersebut dan mengungkap penyebab kematian.
Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, mengungkapkan bahwa dari pemeriksaan awal terlihat adanya tanda-tanda kekurangan oksigen pada jasad wanita berusia sekitar 50-65 tahun tersebut.
“Ditemukan adanya tanda kekurangan oksigen. Mungkin ya, mungkin di dalam kontainer itu,” kata I Gusti saat diwawancara pada Kamis (18/1/2024).
I Gusti menjelaskan bahwa dugaan kekurangan oksigen mungkin disebabkan oleh kurangnya udara dalam kontainer selama periode yang cukup lama. Namun demikian, hal ini masih harus dipastikan melalui proses autopsi yang akan dilakukan pada tubuh korban.
“Jadi ketika di dalam kontainer tidak ada udara, ya udah. Tapi nanti untuk intinya, untuk merangkum semua itu harus dibedah mayatnya, dilihat jaringan paru-parunya, barulah kesimpulan keluar. Ini baru awal,” tambahnya.
Proses autopsi direncanakan akan dilakukan pada sore hari, dengan harapan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang waktu kematian dan kondisi jasad wanita tersebut. Meskipun belum teridentifikasi, diperkirakan usia korban antara 2 hingga 10 minggu tanpa adanya tanda-tanda kekerasan.
Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki asal-usul kontainer dan melacak rekam jejak perjalanan serta kondisi kontainer sebelum berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok. Meskipun belum ada temuan mencurigakan melalui rekaman CCTV, polisi masih terus menggali informasi untuk mengungkap misteri di balik penemuan jasad tersebut.
Ciri-ciri jasad korban yang diperkirakan berjenis kelamin perempuan, berambut keriting panjang, dan berusia antara 50 hingga 55 tahun, semakin menambah misteri di balik kematian tragis ini. Pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan terkait kejadian ini.(MER/Fj)