“Januari – Desember tumbuh 17,5% (yoy), capaian kita 101% dari target. Pak Jokowi fair Kalau Menteri bagus, mencapai KPI tidak di reshufle, jangan ngomel kalau di ganti,”
JAKARTA | RMNIndonesia
Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia mencatat realisasi investasi tahun 2023 mencapai Rp 1.428,9 triliun. Capaian itu melebihi target yang diberikan Presiden Joko Widodo yakni Rp 1400 triliun.
Ia menjelaskan, keberhasilan capaian investasi tersebut terbagi dalam Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp744 triliun atau berkontribusi 52,4% serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 674,9 triliun atau berkontribusi 47,6 triliun.
“Januari – Desember tumbuh 17,5% (yoy), capaian kita 101% dari target. Pak Jokowi fair Kalau Menteri bagus, mencapai KPI tidak di reshufle, jangan ngomel kalau di ganti,” ujar Bahlil, pada konferensi pers di kantornya, Rabu (24/1).
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan, pencapaian investasi melebihi target tersebut umumnya di luar pulau jawa sebesar 51,5% atau setara Rp730,8 triliun, sedangkan sisanya 48,5% atau setara Rp688,1 triliun berada di Pulau Jawa. Selain itu, investasi selama tahun 2023 ini juga mampu menyerap sebanyak 1.823.543 tenaga kerja.
Bahlil merinci ada 5 sektor terbesar dari PMA dan PMDN yang masuk sepanjang tahun 2023 seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp200,3 triliun, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp159,8 triliun, sektor pertambangan Rp156,5 triliun, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp115,2 triliun, dan sektor industri kimia dan farmasi Rp105 triliun.
Sedangkan 5 lokasi realisasi investasi Januari-Desember 2023, yang mendapat porsi terbesar berada adalah Jawa Barat mendapatkan Rp210,6 triliun, DKI Jakarta Rp156,7 triliun, Jawa Timur Rp145,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp112,0 triliun, dan Banten Rp103,9 triliun.
Dalam konferensi pers tersebut, Bahlil juga menyampaikan sejumlah negara yang berinvestasi di Indonesia yakni, Singapura berkontribusi USD15,4 miliar, China menyumbang USD7,4 miliar, Hong Kong USD6,5 miliar, Jepang USD4,6 miliar dan Malaysia berinvestasi sebesar USD4,1 miliar. (jr)