JAKARTA | RMNIndonesia
Banyak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ambruk. Penyebabnya bukan karena masalah ekonomi, melainkan manajemen yang berantakan.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, banyaknya BPR yang ambruk dalam kurun 18 tahun terakhir disebabkan bukan karena persialan ekonomi, melainkan masalah manajemen.
“Setiap tahun, 6-7 BPR yang ambruk. Itu karena bukan karena kondisi ekonomi, utamanya berhubungan dengan mis manajemen,” ujarnya dalam keterangan konferensi pers, dikutip (30/1).
Tahun ini pun ada BPR yang diserahkan ke LPS. Namun, jumlahnya belum diketahui.
Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga penanganannya berlangsung mulus.
“Saya bilang tadi 6-7 itu, tahun ini mungkin akan jatuh ke rata-ratanya lagi kalau kita lihat kita antisipasi ya, jadi kami koordinasi ketat dengan OJK untuk masalah itu,” katanya.
Dia melanjutkan, umumnya persoalan di BPR adalah fraud di mana pemilik mengambil uang di bank.
“Umumnya, saya bilang tadi karena kesalahan manajemen, bukan salah manajemen, fraud. Jadi dimaling sama pemilik banknya, utamanya itu, kalau salah manajemen masih bisa diperbaiki sih,” ungkapnya. (jr)