Italia | RMN Indonesia
Meskipun Italia mengalami kegagalan dalam Euro 2024 setelah dikalahkan Swiss dengan skor 0-2 di Berlin pada Sabtu malam, pelatih Luciano Spalletti tetap dipertahankan sebagai pelatih timnas Italia untuk proyek jangka panjang.
Pertandingan tersebut menandai akhir perjalanan Gli Azzurri dalam turnamen ini, di mana mereka berjuang keras untuk menunjukkan performa terbaik mereka sebagai juara bertahan. Meskipun demikian, Ketua Umum FIGC, Gabriele Gravina, menegaskan bahwa kegagalan ini tidak mengubah pandangan mereka terhadap Spalletti.
“Saya realistis, tidak mungkin menyelesaikan masalah dengan mengabaikan proyek jangka panjang atau dengan mengabaikan pelatih dan pemain yang terlibat dalam proyek ini,” kata Gravina dalam pernyataan kepada AFP pada Minggu.
Spalletti, yang menggantikan Roberto Mancini sebagai pelatih musim panas lalu setelah sukses dengan Napoli, telah diberikan kepercayaan penuh untuk melanjutkan tugasnya. Meskipun menghadapi kritik atas keputusan taktis dan hasil yang tidak memuaskan, Spalletti diharapkan untuk fokus pada persiapan timnya untuk Nations League yang akan dimulai dalam waktu 60 hari.
“Spalletti mendapat kepercayaan kami, ia harus memiliki kepercayaan kami. Ia perlu bekerja, karena dalam 60 hari Nations League akan dimulai,” tambah Gravina.
Italia akan memulai kampanye Nations League mereka dengan menghadapi Prancis di Paris pada 6 September 2024, diikuti dengan pertandingan melawan Belgia dan Israel dalam grup A2. Meskipun tantangan yang dihadapi Spalletti cukup besar, ia bertekad untuk memulihkan kepercayaan dan kinerja timnas Italia setelah kekecewaan Euro 2024.
Sebagai catatan, Spalletti sebelumnya menyatakan tekadnya untuk memberikan yang terbaik dalam peran kepelatihannya ini, meskipun mengakui bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan.
“Pertandingan semalam (melawan Swiss) membawa kami kembali ke titik nol, dan itulah yang kami perlukan untuk memulai kembali,” kata Spalletti.
Pantau terus untuk perkembangan lebih lanjut seputar persiapan Italia menuju Nations League dan langkah-langkah Spalletti dalam membangun kembali momentum timnas setelah kegagalan Euro 2024.
(bs)