JAKARTA|RMN Indonesia
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa ketahanan pangan nasional berada di tangan petani.
Menurutnya, sesuai arahan Presiden, ketahanan pangan nasional tidak boleh didasarkan pada komiditas impor. Tapi upaya itu berada di para petani.
“Jadi jangan ketahanan pangan Indonesia itu didasarkan pada impor saja. Kuncinya ada di ada di bapak ibu semua, sedulur petani. Kalau dikaitkan dengan kondisi kurs hari ini, bagaimana dampaknya ke pangan nasional?,” kata Arief dikutip Selasa (2/7).
“Saya mau sampaikan lagi kalau hari ini waktunya kita produksi dalam negeri, sehingga kita bisa penuhi kebutuhan dalam negeri dan ini yang harus didukung oleh semua pihak. Ini kesempatan kita sekarang produksi dalam negeri, karena harganya pasti bagus,” imbuhnya.
Ia juga mendorong Kementerian Pertanian agar memastikan dukungan para petani, misalnya benih dan pupuk. Sementara pihaknya mempersiapkan di fase pasca panen seperti penyerapan oleh peternak unggas dan mobilisasi stok dari daerah surplus ke daerah yang defisit.
Ia menyebut, Penegasan Presiden mengenai ancaman kekeringan dan dampaknya terhadap ketersediaan pangan harus dimitigasi sejak saat ini. Terlebih World Bank dalam publikasi ‘Indonesia Economic Prospects’ yang dirilis Juni ini menyebutkan inflasi dan harga pangan pokok seperti beras, daging ayam, dan telur sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. (jr)