JAKARTA | RMN Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Wilda Arief. Pemberhentian itu berdasarkan SK Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Nomor : SK-158/MBU/07/2024; 003/KRUPS/LEN-PTDI/VII/2024.
Sebagai gantinya, Kementerian BUMN dan Len Industri selaku pemegang saham PTDI mengangkat Megy Sismandany untuk mengisi posisi Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM.
“Telah dilaksanakan penyerahan Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri selaku para Pemegang Saham PT DI tentang Pemberhentian dan pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Dirgantara Indonesia,” tulis manajemen, dikutip Kamis (4/7).
Perusahaan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Wildan Arief atas pengabdian hingga dedikasi kepada PTDI selama menjabat sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM periode 2021-2024.
“Dan mengucapkan selamat atas dilantiknya Megy Sismandany sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM yang baru, semoga dapat membantu mendorong peningkatan kinerja dan prestasi PTDI menuju Perusahaan Industri Pertahanan yang mandiri, kuat dan semakin maju,” tulis manajemen.
Untuk diketahui, PTDI membukukan nilai kontrak dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebesar Rp 22,7 triliun. Nilai kontrak berasal dari sejumlah proyek pengadaan pesawat untuk TNI-AD.
Direktur Utama Len Industri, Bobby Rasyidin merinci proyek strategis yang dimaksudkan. Misalnya, pengadaan helikopter angkut serbu, modernisasi Hercules C130, penambahan pesawat CN235, serta pembelian baru enam unit HN219.
“Perlu diketahui, Dirgantara Indonesia ini pada saat ini telah membukukan kontrak dari Kementerian Pertahanan itu hampir Rp 22,7 triliun,” ujar Bobby saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Selasa pekan ini.
“Merupakan proyek strategis semua, heli angkut serbu untuk Angkatan Darat, modernisasi Hercules C130, kemudian penambahan pesawat CN235 untuk angkatan darat, serta adanya pembelian baru enam unite HN219 untuk TNI Angkatan Darat,” paparnya. (jr)