JAKARTA | RMN Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait pernyataan Menko bidang Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan akan membatasi BBM pada 17 Agustus nanti.
Menteri Erick mengatakan masih menunggu revisi peraturan presiden (Perpres) 191 yang mengatur konsumen BBM subsidi. “Kita sedang menunggu Perpres 191, di mana BBM tepat sasaran. Jangan sampai BBM ini digunakan oleh orang yang mampu, tetapi mendapatkan BBM bersubsidi,” ujarnya di Kota Tua Jakarta, Rabu (10/7).
Erick juga mengatakan, listrik jangan sampai salah sasaran. Ia lantas menyinggung rumah pemain Timnas U-16 Fadly Alberto. “Sama, jangan sampai listrik juga salah sasaran, di rumah-rumah besar, di perusahaan-perusahaan besar, sama dengan yang rumahnya kurang baik seperti contoh pemain sepak bola kemarin yang U-16 Alberto,” katanya.
Saat ditanya apakah revisi Perpres itu rampung Agustus, Erick hanya menyatakan akan menunggu. Karena BUMN merupakan korporasi bukan pengambil kebijakan. “Saya tunggu aja, karena itu kan harus ada kebijakan, kan inget loh, bahwa BUMN ini kan korporasi, bukan pengambil kebijakan. Jadi kita sangat mendukung Perpres 191, untuk segera didorong,” katanya.
Untuk diketahui, Luhut sebelumnya mengatakan, pembelian BBM subsidi bakal dibatasi dan tidak untuk semua orang mulai 17 Agustus 2024. Menurutnya pemerintah sedang melakukan efisiensi untuk meningkatkan penerimaan negara. Salah satunya adalah dengan mengatur penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.
Dia bilang 17 Agustus 2024 ini pemberian BBM subsidi dengan harga murah tak lagi bisa sembarangan. Penerapan pembelian BBM sesuai penerima akan diterapkan.
“Pemberian subsidi yang tidak tepat (sasaran), itu sekarang Pertamina sudah menyiapkan. Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai, di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangin. Kita hitung di situ,” ungkap Luhut dalam unggahannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7). (jr)