Rabu, Juni 11, 2025
spot_img

Proyek IKN Kena Hacker

JAKARTA | RMN Inndonesia

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berbicara peretasan (hacker) terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Surabaya yang berdampak pada proyek strategis nasional, termasuk IKN.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis mengatakan, setidaknya 10% konstruksi proyek terpengaruh atas kejadian serangan ransomware tersebut. Hal ini termasuk proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan IKN.

“Ada (PSN yang kena), yang IKN juga ada. Sehingga, karena ada proses kendala di PDN makanya tadinya kita menggunakan sistem informasi pendukung tadi, kita ubah kembali lagi ke manual,” ujar Abdul, dalam konferensi pers usai acara Launching Konstruksi Indonesia 2024 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, dikutip Selasa (23/7).

Lebih lanjut Abdul mengatakan, serangan PDNS 2 mendatangkan dampak cukup signifikan, utamanya dalam aktivitas jasa konstruksi. Hal ini terutama terkait dengan proses sertifikasi tenaga kerja, konstruksi, hingga proses pengadaan atau tender.

“Walau alhamdulillah mungkin sisa yang terpengaruh itu nggak sampai 10%. Karena pekerjaan kita sudah 90% kita selesaikan di 2024 ini,” ujarnya.

Langkah Kembali ke metode manual pun menjadi cara cepat agar hal ini tidak terlalu berdampak pada proses konstruksi yang telah berjalan. Kalau tidak, bisa-bisa proyek yang terimbas seperti IKN mengalami keterlambatan penyelesaian.

“Kita harus bergerak cepat. Kalau kita nggak segera mengambil keputusan cepat untuk kembali ke manual, maka waktu akan hilang, habis, maka itu akan menjadikan pembangunan infrastruktur di IKN juga akan mundur,” tutur dia.

“Kemarin kita kembali ke manual, termasuk juga proses sertifikasi, badan usaha, termasuk sertifikasi tenaga kerja konstruksi juga kembali ke manual,” sambungnya.

Abdul menilai, Langkah ini sudah dirasa tepat, mengingat kalau semakin dibiarkan dampaknya bisa semakin besar. Walaupun memang konsekuensinya bila kembali ke manual akan ada ekstra tenaga hingga ekstra waktu yang dibutuhkan.

Selaras dengan kondisi ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Dewi Chomistriana mengatakan, pihaknya mengajak para pelaku usaha yang bergerak di bidang cyber security dan pengelolaan data untuk ikut serta dalam acara Konstruksi Indonesia (KI) 2024.

“Saya kira itu nantinya teknologi-teknologi tersebut akan sangat dibutuhkan di masa mendatang. Mari bapak/ibu kalau ada yang berbisnis pada area itu kita akan sangat mengundang supaya bisa memperkaya nanti substansi rangkaian KI 2024,” kata Dewi, dalam paparannya.

“Sebagaimana kita ketahui baru-baru saja kita mengalami hack PDNS 2. Ini sangat berimbas kepada dunia jasa konstruksi. Jadi kita telah begitu banyak kehilangan data terkait kegiatan konstruksi akibat dari adanya hackers tersebut,” imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, setidaknya 210 kementerian dan lembaga pemerintah terkena dampak serangan siber ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Juni lalu. Adapun serangan siber ini disebut-sebut dilakukan oleh pelaku yang mengatasnamakan sebagai Brain Chiper. (jr)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,400PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles