JAKARTA | RMN Indonesia
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyatakan Indonesia memiliki tingkat pemborosan pangan (food loss and waste) hingga mencapai 31%. Oleh karena itu, gerakan stop boros pangan sedang dikampanyekan untuk menekan angka tersebut.
“Stop boros pangan! Kami sedang kampanye stop boros pangan. Food loss and waste Indonesia itu kurang lebih losses-nya 14%, waste-nya 17%, jadi 31% sehingga Bapanas menginisiasi untuk menurunkan food loss and waste,” kata Arief dalam acara Festival Pangan Nusantara di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dikutip Minggu (28/7).
Untuk menuju ketahanan pangan, lanjut Arif, Indonesia tidak hanya perlu meningkatkan produksi pangan, tetapi juga harus berperilaku ramah makanan. “Kita betul harus meningkatkan produksi, memperluas lahan, intensifikasi, tetapi kalau sudah jadi makanan, jangan dibuang-buang,” tegas Arief.
Food loss and waste Indonesia disebut salah satu yang besar di dunia. Angka food loss and waste Indonesia selama 2000-2019 hampir 50 juta ton sampah makanan hingga menyebabkan kerugian ekonomi ratusan triliun. (jr)