JAKARTA | RMN Indonesia
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengungkapkan sederet alasan para penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh mengambil bantal kursi kereta. Setidaknya ada 6 kejadian bantal hilang dari kereta kelas premium ekonomi.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, dalam 9 bulan operasi Whoosh total ada 6 kejadian bantal hilang. Saat terduga pelaku dihubungi, sebagian telah mengaku sengaja mengambil bantal tersebut. Namun sebagian lainnya mengaku tidak sengaja.
“Kalau yang kemarin-kemarin dari data kita telepon, mereka ada alasannya (sampai membawa bantal), macam-macam lah. Ada yang terbawa, tidak sengaja, segala macam,” kata Eva, di Stasiun Tegalluar, Bandung, Senin (29/7).
“Ada yang mengakui (mengambil). Mengakui, dan ya ada yang nggak sengaja, ‘oh kemasukan’ (ke tas) atau apa,” sambungnya.
Meski begitu, akhirnya semua pelaku bersedia mengembalikan bantal tersebut dan membuat surat pernyataan. Eva mengatakan, KCIC juga sekaligus melakukan edukasi ulang kepada para pelaku. Dalam hal ini, mengambil bantal tersebut sama dengan merusak fasilitas.
Menurutnya, bantal tersebut memang bisa dilepas dari kursi, namun hanya untuk keperluan pembersihan. Bantal tersebut memiliki spesifikasi khusus dan dibuat dengan teknologi tinggi. Salah satunya, bantal tersebut tahan terhadap api sehingga punya fungsi keamanan juga.
“Jadi kita mohon untuk penumpang yang menggunakan kereta Whoosh semuanya tidak hanya tidak boleh mengambil ya, tapi juga mohon untuk tidak melepas bantal tersebut dari lokasinya, dari posisinya yang sudah ada saat ini. Karena itu bisa masuk merusak juga, merusak fasilitas yang sudah kita sediakan untuk kenyamanan penumpang,” terangnya.(jr)