JAKARTA | RMN Indonesia
Pemerintah akan melibatkan pengusaha lokal dalam penyediaan susu melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini sebagai wujud komitmen terhadap perekonomian di tanah air.
“Swasta kemudian pengusaha lokal itu kita dorong. Orang yang sudah punya feedlot harus kita libatkan. Sehingga industri daging kita, industri persusuan kita juga tumbuh,” Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/8).
Ia memastika bahwa izin para pengusaha lokal juga akan dipermudah. Hal ini untuk mendorong keterlibatan sektor swasta dalam MBG. Selain itu, Sudaryono mengatakan pihaknya mencatat berbagai komoditas kini sudah swasembada seperti telur dan ayam. Dua komoditas yang belum swasembada adalah daging dan susu.
“Tinggal daging sama susu, bagaimana pelan-pelan kebutuhan impor kita berkurang. Karena beda kualitas antara susu yang kita minum dari bubuk dan dari asli itu beda,” jelasnya.
Di sisi lain, Sudaryono tidak memungkiri pemenuhan pangan daging dan susu untuk program MBG memerlukan sapi impor. Namun, pihaknya berkomitmen agar sapi-sapi impor tersebut didatangkan oleh pengusaha lokal.
Lagipula, dia menjelaskan para pengusaha lokal juga sudah mengerti cara mengelola sapi-sapi tersebut. Program MBG bisa menjadi magnet agar para pengusaha lokal mau mendatangkan sapi.
“Dengan ada kebutuhan yang besar ini, ini kan daya tarik bagi pengusaha untuk mendatangkan sapi. Kenapa? kalau yang mendatangkan mereka kan mereka sudah mengerti cara handlingnya, cara merawatnya, infrastrukturnya mungkin sudah ada. Kalau kurang baru kita bantu, kita carikan lahan di mana kita permudah izinnya karena ini menguntungkan negara. Beberapa sudah ada, beberapa pengusaha, ada yang medium ada yang kecil, kita tampung semua,” pungkasnya. (jr)