Senin, November 4, 2024
spot_img

Indonesia Tiru Portugal Kejar Target 100% Perpipaan Air Minum

JAKARTA | RMN Indonesia

Indonesia menargetkan akses air minum perpipaan 100% aman tahun 2045. Namun, saat ini capaiannya jauh dari target yakni baru 20% rumah tangga (RT) tersambung pipa.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan negara Portugal bisa menjadi salah satu acuan RI untuk transformasi tata kelola air minum

Dari berbagai referensi dunia, menurutnya kondisi Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Portugal 30 tahun lalu. Adapun Portugal sendiri saat ini telah berhasil memenuhi 100% akses air minum warganya.

“Portugal 30 tahun lalu,1993, layanan airnya juga tidak stabil, layanan air minumnya itu kurang dari 50%, sanitasinya kurang dari 15%. Jadi ini kira-kira kita juga pada tahap yang dialami Portugal 30 tahun lalu,” kata Endra, dalam sambutannya di acara Pembukaan Indonesia Water Forum, JiExpo Kemayoran, Jakarta, dikutip detikcom Rabu (28/8).

Menurutnya, pada kala itu penyediaan air minum di Portugal juga tidak efisien dan tidak sepenuhnya transparan. Dalam hal ini, banyak unaccounted for water dan kebocoran dari sisi teknis maupun administratif. Namun negara itu berhasil mereformasi sektor-sektor dan menjamin layanan air yang berkelanjutan.

“Pengalaman Portugal adalah dengan mereformasi sektor-sektor yang menjamin layanan air yang berkelanjutan dengan reformasi tiga, regulasi, kelembagaan, dan organisasi,” paparnya.

Kendati demikian, Endra mengatakan bahwa ada sedikit perbedaan antara Portugal dan Indonesia yaitu menyangkut jumlah penduduknya. Portugal hanya memiliki 10 juta penduduk, tapi jumlah penduduk di wilayahnya sedikit, di rentang 10-20 ribu.

“Jadi mungkin di tempat Bapak-Ibu seperti di Medan, di Bandar Lampung, Surabaya itu kan sudah, Bandar Lampung saja sudah 1,3 juta penduduknya. Belum kota-kota yang lain ya, saya kira itu sangat besar dan tantangannya pasti berbeda,” kata dia.

“Ini hanya referensi saja Portugal. Tapi dengan tiga transformasi tersebut, itu Portugal berhasil menaikkan supply air minumnya 95% dan sanitasinya 86% pada saat ini, jadi sudah sangat baik. Jadi ini yang kita perlu pelajari, tentunya kita tidak meniru, tapi kita pelajari dan kita adaptasikan dengan konteks lokal,” sambungnya.

Endra menjelaskan, pihak yang punya andil besar dalam transformasi tata kelola air minum di Portugal ialah BUMN Aguas de Portugal. Transformasi yang dilakukan salah satunya melalui pembiayaan dengan intervensi yang lebih masif di bidang infrastrukturnya.

“Jadi pembiayaan misalkan untuk menambah SR, sambungan rumah, kemudian peremajaan pipa, perbaikan atau renovasi dari sistem instalasi pengolahan airnya. Nah itu dilakukan semua termasuk kelembagaannya, digitalisasinya. Jadi ini penting kita punya SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) tentu, tapi itu juga harus didukung oleh orang-orang yang kompeten,” ujarnya.

“Karena itu decision kita ada atau tergantung pada sistem SCADA tersebut. Artinya dalam tempo 20 tahun, ke depan kita perlu mengkonsolidasi diri, kemudian juga kita perlu untuk melakukan institutional reform tadi dengan cepat, dengan baik ya, sehingga kalau kita kompak, saya kira kita yakin, kita optimis, itu bisa kita capai,” tutupnya. (jr)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles