JAKARTA | RMN Indonesia
Menteri Koperasi dan UMKM (MenkopUKM), Teten Masduki menyebut pentingnya Indonesia melakukan hilirisasi komoditas hasil kekayaan alam bangsa.
Komoditas yang dimiliki Indonesia, seperti tambang, perkebunan, pertanian, hingga komoditas kelautan, tidak boleh lagi diekspor dalam bentuk bahan mentah, termasuk rempah-rempah.
Menkop Teten mengungkapkan kebijakan hilirisasi pada hasil-hasil bumi, utamanya rempah, dapat membuka keran peluang pertumbuhan ekonomi bangsa secara lebih masif.
“Rempah-rempah juga harus kita olah, harus kita hilirisasi, supaya kita mendapat nilai tambah ekonomi dari sumber daya kita, termasuk juga di dalamnya bisa menciptakan lapangan kerja,” ujar Teten, dikutip okezone. com, Minggu (13/10).
Di jelaskan Teten, bila komoditas rempah hanya masih mengandalkan ekspor berbentuk bahan mentah, upaya Indonesia menjadi negara maju di 2045 menjadi angan-angan belaka. Potensi tersebut dapat dicapai guna meningkatkan standar pendapatan masyarakat dari menengah ke tinggi.
“Untuk mencapai minimum pendapatan per kapita 13.200 dolar AS sebagai negara maju, Indonesia harus membangun industri yang berkelanjutan, yang mengolah bahan baku yang ada di Indonesia. Hari ini, Indonesia baru mencapai 5000 dolar AS per kapita,” tutur Teten.
Khusus rempah, Menteri Teten mencontohkan bisa dihilirisasi di industri bumbu, selain juga bisa diolah untuk masuk rantai pasok bagian industri farmasi, makanan-minuman, dan industri kecantikan.
“Kita harus samakan visi semua pihak untuk merancang bangun desain program mengarah ke hilirisasi rempah,” katanya.
Bagi Menteri Teten, teknologi untuk melakukan itu tidaklah sulit. “Kita sudah membangun pabrik-pabrik kecil, lalu mengolah sumber daya yang kita miliki menjadi produk setengah jadi atau jadi,” tegas Teten. (jr)