JAKARTA | RMN Indonesia
Menteri Perdagangan Budi Santoso punya 3 target dalam 100 hari pertama masa kerjadnya pada Kabinet Merah Putih. Fokus utamanya, penguatan industri dalam negeri dan memperluas ekspor.
Budi menjelaskan, bakal memacu industri lokal secara optimal, serta mengintegrasikan dalam rantai pasok global. “Ekspor kita kan dalam 53 bulan ini selalu surplus. Jadi kita tingkatkan terus dengan cara memperluas pasar ekspor,” ujar Budi di Auditorium Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Untuk langkah ketiga,Mendag Budi bakal memperluas akses UMKM ke pasar internasional. Dalam hal ini, perwakilan Indonesia di luar negeri diharapkan memainkan peran lebih aktif dalam membuka peluang ekspor bagi produk-produk lokal.
“Banyak hal yang kita lakukan sebenarnya. Di sisi lain, rasio kewirausahaan kita itu masih kecil ya, 3,47%,” ungkapnya.
Budi menyebut untuk menjadi negara maju Indonesia memerlukan rasio kewirausahaan mencapai 12%. Baginya ini perlu mendapat dukungan maksimal dari pemerintah. “Nanti kita bikin program-program (bagi UMKM),” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melangsungkan serah terima jabatan (Sertijab) dari Zulkifli Hasan kepada Budi Santoso. Hadir dalam kegiatan itu, sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya, fungsional, staf khusus, dan tenaga ahli Kemendag, hingga perwakilan KADI, KPPI, dan BKPN.
“Sekali lagi terima kasih atas amanah ini. Terima kasih untuk pak Zulkifli dan Pak Prabowo atas kepercayaan yang diberikan,” tutur Budi saat sambutannya, Senin (21/10).
Sertijab ini menandai seluruh tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab, serta hak dan kewajiban lainnya beralih dari Zulhas ke Budi Santoso), sesuai isi berita acara Sertijab Mendag RI.
Posisi yang dicapai Budi Santoso juga merupakan sejarah baru sebagai menteri yang dipilih dari jalur karier atau profesional. Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto telah melantik 48 Menteri dan 5 Kepala Lembaga dalam Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. (jr)
