Rabu, Maret 26, 2025
spot_img

Mendag Optimis Target Swasembada 2027

BANDAR LAMPUNG | RMN Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menghadiri rapat koordinasi bidang pangan di Bandar Lampung. Rapat membahas sinergi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Perdagangan, Busan merasa optimistis Indonesia dapat melaksanakan swasembada pangan. Ia juga menyoroti sejumlah komoditas pangan yang telah ekspor dengan tren yang cukup baik dalam lima tahun terakhir (2019-2023). Tren ini dapat menjadi indikasi Indonesia mampu menjalankan swasembada pangan apabila eksekusinya profesional.

“Kita lihat bahwa tidak semua produk pangan itu kita impor. Banyak juga yang kita ekspor. Contohnya, beras khusus seperti pandan wangi (beras beraroma). Kemudian, gula juga kita ekspor. Kita impor gula untuk diproduksi (diolah) di Indonesia, kemudian (ada yang) diekspor. Telur ayam dan daging ayam ras juga kita ekspor dengan tren yang cukup tinggi. Artinya, kita optimistis swasembada pangan bisa dilakukan sepanjang dilakukan secara profesional,” ujar Busan, dikutip detikcom, Minggu (29/12).

Dalam rentan waktu 2019-2023, ekspor beras Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang naik yaitu 16,09%. Kemudian, tren ekspor gula naik 1,80%, ekspor telur ayam naik 93,96%, dan ekspor daging ayam ras naik 33,79%.

Selain itu, Busan juga mengatakan Indonesia memiliki produk-produk pertanian dan olahannya yang berkinerja ekspor luar biasa. Salah satunya adalah minyak sawit mentah (CPO). Nilai ekspor CPO dan produk turunannya pada Januari-Oktober 2024 tercatat sebesar USD 22,92 miliar dengan volume ekspor 32,68 juta ton.

“Kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi, kemudian sisanya diekspor. Artinya, sebuah contoh bahwa komoditas pertanian kita punya potensi ekspor sepanjang dikelola dengan baik,” ujar Busan.

Pada periode yang sama, Indonesia telah mengekspor sejumlah bahan pangan dengan volume yang cukup baik. Beberapa komoditas pangan yang telah diekspor pada periode tersebut antara lain, gula sebanyak 608,56 ribu ton, ikan 509,91 ribu ton, jagung 56,73 ribu ton, bawang merah 13,60 ribu ton, dan susu 10,05 ribu ton.

Berdasarkan catatan tersebut, Busan yakin komoditas pangan yang dikelola dengan baik dapat mencapai swasembada. Upaya mencapai swasembada ini pun perlu disinergikan bersama pemerintah daerah, sehingga sinergi berjalan mulai dari inventarisasi masalah hingga implementasi solusi.

“Walaupun belum bisa ekspor, tapi paling tidak, kebutuhan dalam negerinya bisa terpenuhi,” tutur Busan.

Lebih lanjut, Busan juga menyampaikan harga barang kebutuhan pokok (bapok) terpantau stabil di momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dalam rangka memastikan stabilitas dan pasokan bapok di momen Nataru, Busan turun langsung ke sejumlah daerah. Ia memastikan sendiri harga bapok di pasar-pasar di sejumlah kota seperti Manado, Medan, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Bandung.

“Secara umum, hingga H+2 Natal, bila dibandingkan dengan tahun lalu, harga bapok cenderung stabil. Di antaranya beras, gula; minyak goreng baik curah, premium, maupun Minyakita; daging sapi; tepung terigu; dan bawang putih,” kata Busan. (jr)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles