SERANG | RMN Indonesia
Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang optimis meraih Juara 1, atas Penilaian Kinerja Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting pada pemerintah kabupaten dan kota se Provinsi Banten Tahun 2023. Keoptimisan atas kinerja yang dilakukan secara bersama-sama dari tingkat kabupaten hingga tingkat rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW).
“Tahun ini optimis bisa naik peringkat 1 Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Kabupaten Serang Tahun 2023, karena dengan teamwork semua bekerja bahkan sampai tingkat RT RW,” ujar Encup Suplikhah Kepala DKBP3A Kabupaten Serang dalam keteranganya, Senin (1/6/24).
Sekadar diketahui, pada Tahun 2021 Kabupaten Serang meraih juara 3 dan tahun 2022 meningkat meraih juara 2 dan tahun 2023 yang saat ini tengah dilakukan penilaian pihaknya optimis meraih juara 1.
“Pada Tahun 2022 Kota Tangsel Juara 1, untuk penilaian tahun 2023 ini kami optimis bisa meraih juara 1,” terang Encup.
Menurut Encup, keoptimisan bisa meraih juara 1 atas Penilaian Kinerja Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).
“Untuk penilaian dan pemaparan hasil kinerja sudah dilakukan pada 25 Juni 2024, dari 13 OPD Kabupaten Serang semua hadir pada penilaian tersebut,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil kinerja teamwork TPPS Kabupaten Serang pada Tahun 2019 angka stunting masih tinggi dengan persentasi 37 persen, menurun menjadi 26,2 persen berdasarkan hasil survei status gizi anak 2022 di angka.Tetapi, jika berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting turun di bawah angka 20 persen.
“Untuk Tahun 2023 kembali mengalami penurunan menjadi 23,9 persen, penurunan atas kekompakan TPPS di Kabupaten Serang yang luar biasa,”katanya.
Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Masyarakat (SDM-Kesra) Rahmat Setiadi mengatakan pada penilaian pihaknya melakukan pemaparan yang pada intinya bagaimana tindak tanduk kinerja, support Pemkab Serang untuk penanganan stunting.
“Saya memaparkan bagaimana progres kinerja, tindak tanduk kita dalam penanganan stunting,” imbuhnya.
Rahmat bersyukur penanganan stunting yang dilakukan secara bersama-sama Kabupaten Serang meraih urutan ke 2 setelah Kota Tangsel dalam penanganan stunting. Kenaikan itu bukan hasil kerja satu OPD tetapi semua OPD, masyarakat yang juga menangani stunting baik itu tingkat kabupaten, kecamatan, desa, kampung atau RT RW.
“Karena penanganan stunting adalah untuk masa depan kita, masa depan bangsa, kita terutama Kabupaten Serang,” tuturnya.
Adapun untuk penurunan stunting, Rahmat meyakini akan bisa tercapai untuk target nasional yakni 14 persen jika dilakukan secara bersama-sama. Sehingga pihaknya berharap kedepan zero stunting di Kabupaten Serang.
“Ini untuk kemaslahatan anak-anak kita,” pungkasnya. (hed/mas/dam)