JAKARTA | RMN Indonesia
Harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan ini kita tekan dengan memfasilitasi pengangkutannya dari daerah-daerah yang masih berproduksi dan harganya relatif lebih rendah.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan stabilisasi harga cabai. Ini dilakukan dalam upaya mempertahankan dan memenuhi pasokan ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah intervensi ini bertujuan untuk memenuhi dan mempertahankan pasokan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga dapat mengendalikan harga.
“Harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan ini kita tekan dengan memfasilitasi pengangkutannya dari daerah-daerah yang masih berproduksi dan harganya relatif lebih rendah. Kita sudah identifikasi sentra cabai di luar Jawa seperti di Sulsel yang siap memasok ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).
Arief menjelaskan, sebagai tahap awal, sebanyak 2,4 Ton (80 coly) cabai rawit merah (CRM) dikirim dari Petani CRM Sulawesi Selatan ke Jakarta pada Minggu, 5 November 2023 dan difasilitasi logistiknya secara langsung oleh Badan Pangan Nasional untuk intervensi harga cabai yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan.
Menurut Arief, komoditas cabai rawit merah masih mengalami lonjakan harga yang signifikan di beberapa titik. Informasi dari pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, misalnya, harga cabai rawit merah rata-rata 70rb/kg. Sedangkan harga di pasar tradisional/pengecer sekitar 80-90rb/kg. Bahkan di sejumlah daerah sudah tembus lebih dari Rp 100.000 per kilogram (kg).
Ia mengungkapkan, saat ini produksi semua jenis cabai memang tengah mengalami penurunan akibat El Nino dan saat ini belum memasuki panen raya.
“Dalam kondisi seperti saat ini tentunya kami di Badan Pangan Nasional kembali mengingatkan para kepala daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di wilayah sentra produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief.
Ia menyebut, adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan segera setelah kedatangan cabai dari Sulsel, pihaknya bersinergi dengan Dinas KPKP DKI Jakarta, Dinas